KONSEP NILAI UANG TERHADAP WAKTU
PENDAHULUAN
Nilai
uang terhadap waktu merupakan konsep yang penting dimana bahwa nilai uang sekarang akan
lebih berharga
dari pada nilai uang masa yang akan datang atau suatu konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang yang disebabkan karena
perbedaaan waktu. Dalam memperhitungkan, baik nilai atau nominal sekarang maupun
nilai yang akan datang maka kita harus mengikutkan panjangnya waktu dan tingkat pengembalian maka konsep time value
of money sangat penting dalam masalah keuangan baik untuk
perusahaan, lembaga maupun individu. Misalnya, uang dengan nominal
Rp1500,- akan digunakan untuk membeli gorengan. Pada tahun sekarang kita akan mendapatkan 3 buah
gorengan. Akan tetapi pada tahun yang akan datang pasti kita
tidak akan mendapatkan 3 buah gorengan dengan harga yang sama. Contoh lain,
misalkan kita menabung di bank dan tabungan kita di bank pada saat ini
sebesar Rp100.000,-. Karena kita tidak mempunyai kebutuhan yang mendesak
untuk dipenuhi, maka uang tersebut tetap berada di bank. Jika kita
menabung di bank dengan tingkat bunga sebesar 10% pertahun, maka jumlah uang
kita pada satu tahun kedepan uang kita bertambah menjadi Rp110.000,-.
Nilai uang kita sebesar Rp100.000,-
pada tahun sekarang sama dengan Rp110.000,- pada tahun yang akan datang. Maka
sudah jelas time value of money sangat penting untuk dipahami oleh kita semua,
sangat berguna dan dibutuhkan untuk kita menilai seberapa besar nilai uang
masa kini dan akan datang. Maka dalam makalah ini akan dibahas mengenai
konsep nilai uang terhadap waktu dan ekivalensi.
Nilai uang terhadap waktu
Pengaruh
waktu terhadap nilai uang di masa yang akan datang menyangkut penanaman dana ke
dalam suatu investasi baik investasi jangka pendek maupun jangka panjang.berdasarkan
pengaruh waktu nilai uang akan berubah pada masa yang akan datang kalau
jumlahnya sama,hal ini disebabkan karena perkembangan perekonomian dimana
masyarakat semakin tahu arti perkembangan perekonomian dan bagaimana dampaknya
terhadap harga-harga secara umum. Kalau dalam perekonomian suatu negara dimana
harga-harga cenderung naik, maka hal ini berarti bahwa dengan jumlah uang yang
sama jika digunakan pada waktu satu tahun setelah diterima uang tersebut maka
nilainya akan turun.
Pengertian Ekivalensi
Nilai
uang yang berbeda pada waktu yang berbeda akan tetapi secara finansial
mempunyai nilaiyang sama. Kesamaan nilai finansial tersebut dapat ditunjukkan
jika nilai uang dikonversikan(dihitung) pada satu waktu yang sama.
Asal Mula Bunga
Menurut
Hubbard ( 1997 ) dalam Laksmono ( 2001), Bunga Adalah Biaya yang harus di bayar
Borrower
Menurut
Kem dan Guttman (1992) seperti di uraikan Laksmono ( 2001 ) menganggap Suku
Bunga merupakan sebuah harga dan sebagai mana harga lainnya maka tingkat Suku
Bunga, yaitu :
1). SUKU
BUNGA NOMINAL Yaitu Suku Bunga yang dapat di amati di pasaran.
2). SUKU
BUNGA RIIL Yaitu suku Bunga yang secara konsep di ukur tingkat pengembaliannya
setelah dikurangi inflansi.
3). SUKU
BUNGA JANGKA PENDEK Yaitu Suku Bunga yang jatuh tempo ( Maturity ) satu tahun
atau kurang.
4). SUKU
BUNGA JANGKA PANJANG Yaitu Suku Bunga yang jatuh tempo ( Maturitty ) lebih dari
satu tahun.
BUNGA SEDERHANA
Apabila
total bunga yang diperoleh berbanding linear dengan besarnya pinjaman
awal/pokok pijaman, tingklat suku buanga dan lama periode pinjaman yang
disepakati, maka tingkat suku bunga tersebut dinamakan tingkat suku bunga
sederhana ( simple interest rate ). Bunga sederhana jarang digunakan dalam
praktik komersial modern. Total bunga yang diperoleh dapat dihitung dengan
rumus : I = P.i.n Di mana : I = Total bunga tunggal P = Pinjaman awal i =
Tingkat suku bunga n = Periode pinjaman. Jika pinjaman awal P, dan tingkat suku
bunga, I, adalah suatu nilai yang tetap, maka besarnya bunga tahunan yang diperoleh
adalah konstan. Oleh karena itu, total pembayaran pinjaman yang harus dilakukan
pada akhir periode pinjaman F, sebesar : F = P + I
Bunga Majemuk (compound interest)
Apabila
bunga yang diperoleh setiap periode yang didasarkan pada pinjaman pokok ditambah
dengan setiap beban bunga yang terakumulasi sampai dengan awal periode
tersebut, maka bunga itu disebut bunga majemuk. Bunga majemuk lebih sering
digunakan dalam praktik komersial modern. Perbedaan yang terjadi disebabkan
oleh pengaruh pemajemukkan (compounding). Perhitungan bunganya dilakukan
berdasarkan pinjaman pokok dan bunga yang dihasilkan pada periode sebelumnya.
Perbedaan tersebut akan semakin besar bila jumlah uang semakin sebesar,atau
periode lebih lama.
Present Worth Analysis
Present
Worth adalah nilai ekuivalen pada saat sekarang (waktu 0). Metode PWini
seringkali dipakai terlebih dahulu daripada metode lain karena biasanya
relatiflebih mudah menilai suatu proyek pada saat sekarang.Kriteria analisis :
· Fixed input (Jumlah
uang/sumberdaya input tetap) Æ maximize Presentworth dari benefit atau output
lainnya(PWB).
· FixedOutput
(Tujuan/manfaat/output lainnya yang akan dicapai tetap) ÆMinimize Present worth
dari cost atau input lainnya (PWC).
· Input dan output
tidak tetap (Baik Cost/input lainnya maupun benefit/outputlainnya tidak tetap)
Æ Maximize Net present worth (PWB PWC).
Kondisi analisis :
1. Usia pakai (useful lives) sama dengan periode analisis
2. Usia pakai berbeda dengan periode analisis.
3. Periode analisis tak terhingga (permanent) Single alternatif
,Layak ekonomis jika NPV > 0.Multiple alternatives, NPV terbesar
merupakan alternatif terbaik1.
1.Jika usia pakai masing-masing alternatif sama. - Hitung NPV dari
masing-masing alternatif. - Bandingkan masing-masing alternatif.
2. Jika usia pakai masing-masing alternatif tidak sama.Metode
analisis dilakukan dengan prosesvpenyamaan umur alternatif (periodeanalisis):
a. Metode penyamaan umur dengan angka Kelipatan Persekutuan
Terkecil.
b. Metode penyamaan umur dengan usia pakai alternatif
terpanjang.
c. Metode penyamaan umur dengan suatu periode analisis yang
ditetapkan
3. Jika usia pakai dianggap tak berhingga- Metode Analisis dengan
periode n tak berhingga.Dasar analisis:Analisis nilai sekarang didasarkan pada
konsep ekuivalensi dengan tingkat pengembalian minimum yang diinginkan (MARR).
Annual Cash Flow (Uniform Series Payment)
Metode annual cash flow diaplikasikan untuk suatu pembayaran yang
sama besarnya tiap periode untuk jangka waktu yang lama, seperti mencicil
rumah, mobil, motor dan lainya. Grafik annual cash flow di gambarkan dalam
bentuk grafik dibawah ini:

Hubungan annual dan future
Dengan menguraikan bentuk annual dengan tunggal (single)dan
selanjutnya masing-masingnya itu diasumsikan sebagai suatu yang terpisah dan
dijumlahkan dengan menggunakan persamaan sebelumnya. Maka akan diperoleh rumus
:

Hubungan future dengan annual

Hubungan annual dengan present (P) Jika sejumlah uang present
didistribusikan secara merata setiap periode akan diperoleh besaran
ekuilaven sebesar “A”, yaitu:

Hubungan present (P) dengan annual (A)

Future Worth Analysis
Future worth analysis (analisis nilai masa depan) didasarkan pada
nilaiekuivalensi semua arus kas masuk dan arus kas keluar di akhir periode
analisis padasuatu tingkat pengembalian minimum yang diinginkan (MARR). Oleh
karenatujuan utama dari konsep time value of money adalah untuk memaksimalkan
labamasa depan, informasi ekonomis yang diperoleh dari analisis ini sangat
bergunadalam situasi-situasi keputusan investasi modal. Hasil FW alternative
sama dengan PW, dimana FW = PW (F/P,i%,n).Perbedaan dalam nilai ekonomis yang
dihasilkan bersifat relative terhadap acuanwaktu yang digunakan saat ini atau
masa depan. Untu
k alternatif tunggal, jika diperoleh nilai FW ≥ 0 maka alternatif
tersebut layak diterima.
Sementara untuk situasi dimana terdapat lebih dari satu
alternatif, maka alternatif dengan FWterbesar merupakan alternatif yang paling
menarik untuk dipilih. Pada situasidimana alternatif yang ada bersifat
independent, dipilih semua alternatif yang
memiliki FW ≥ 0.
Konsep Keekuivalenan
Ekuivalensi berarti semua cara pembayaran yang memiliki daya tarik
yang sama bagi peminjam. Meskipun total pembayaran kembali uang pinjaman
berbeda menurut caranya, tetapi bisa ekuivalensi satu sama lain merupakan
konsep yang penting dalam ekonomi teknik.
Ekuivalensi tergantung pada : Tingkat suku bunga Jumlah uang yang terlibat Waktu menerima dan / atau pengeluaran
uang. Sifat yang berkaitan dengan pembayaran bunga terhadap modal yang
ditanamkan dan modal awal yang diperoleh kembali. Jika tingkat suku bunga konstan pada 10% untuk
cara pembayaran apapun, maka semua cara pembayaran tersebut ekuivalen.
Seseorang bisa secara bebas meminjam dan meminjamkan pada tingkat suku
bunga 10%. Tidak ada bedanya pada pokok pinjaman dibayarkan dalam umur pinjaman atau
baru dibayar kembali pada akhir tahun ke-4 Cara untuk melihat mengapa
semua cara pembayaran itu dikatakan ekuivalen pada tingkat suku bunga 10% adalah membandingkan total bunga
pinjaman yang dibayarkan dengan total pinjaman selama 4 tahun
Total
Bunga Pinjaman yang Dibayarkan
|
Total
Pinjaman Selama
Empat
Tahun
|
Perbandinga
Total Bunga terhadap Total Pinjaman
|
|
Cara
I
|
250,00
|
2.500,00
|
0,10
|
Cara
II
|
400,00
|
4.000,00
|
0,10
|
Cara
III
|
261,88
|
2.618,84
|
0,10
|
Cara
IV
|
464,10
|
4.641,00
|
0,10
|
Dengan suatu tingkat suku bunga yang sama,
dapat dikatakan bahwa setiap cara pembayaran di masa yang
akan datang yang akan melunasi sejumlah uang yang dipinjam saat ini adalah
ekuivalen satu sama lain. Ekuivalensi terjadi bila total bunga pinjaman
yang dibayarkan dibagi total pinjaman menghasilkan
jumlah yang sama pada cara pembayaran mana saja
Notasi dan Diagram/ Tabel Arus Kas
Arus kas (cash flow) adalah aliran nilai atau dana moneter
(dollar) yang digunakan sebagai biaya (inputs) untuk menghasilkan keutungan
(output). Arus kas (cash flow) tersebut dihasilkan dari sebuah proyek
investasi. Cara termudah untuk pendekatan masalah-masalah dalam analisis
ekonomi adalah menggambar sebuah gambar atau diagram yang harus menunjukkan 3
hal, yaitu: Interval waktu yang dibagi ke dalam jumlah yang sesuai dari periode
yang sama
Semua arus pengeluaran kas (deposito, pengeluaran, dll) dalam
masing-masing periode Semua arus pemasukan kas masuk (penarikan, pendapatan,
dll) pada setiap periode Untuk menyederhanakan subjek pada analisis ekonomi,
ada beberapa simbol-simbol (notasi) yang diperkenalkan untuk mewakili
macam-macam arus kas dan faktor-faktor bunga. Berikut ini adalah simbol-simbol
yang digunakan: P = nilai atau jumlah mata uang pada waktu sekarang ($) F =
nilai atau jumlah mata uang pada waktu yang akan datang ($) N = jumlah dari
periode bunga i = tingkat suku bunga per periode (%)
Tidak diketahui nilai awal, diketahui nilai akan datang
Jika (1 + i

dipindahkan ke ruas kanan diperoleh
P = F (1+i

P = Ekuivalen masa sekarang F = Ekuivalen masa akan datang i =
Tingkat Bunga per Periode Bentuk (1 + I

disebut
Single Payment Present Worth Factor (faktor nilai saat ini
pembayaran tunggal),dan dapat ditulis dengan simbol fungsional (P/F,i,n)
Besarnya (P/F,i,n) untuk berbagai i dan n dapat dilihat pada tabel bunga.
Simbol fungsional tersebut dibaca
“cari P di mana F diketahui pada bunga i per periode bunga untuk n
periode bunga.” Perhatikan bahwa urutan dari P dan F dalam P/F adalah sama
seperti dalam
bagian awal dari persamaan 4, di mana besaran yang tidak
diketahui, P, ditempatkan pada sisi sebelah kiri dari persamaan sedangkan
besaran yang diketahui F ditempatkan disebelah kanan persamaan.
Tidak diketahui nilai akan datang, Di ketahui nilai awal
Jika suatu jumlah P rupiah ditanamkan pada suatu saat
sekarang dan i merupakan tingkat bunga per periode (keuntungan atau
pertumbuhan), jumlahnya akan meningkat dari sebesar P menjadi P+Pi = P(1+i)
pada akhir periode pertama; pada akhir dari dua periode besarnya akan meningkat
menjadi P(1+i)(1+i) = P(1+i
;

pada akhir dari tiga periode, besarnya akan meningkat menjadi
P(1+i)
(1+i) = P(1+i

; dan pada akhir dari n periode jumlahnya akan meningkat menjadi :
F = P (1 +i

gradient seragam
Pada deret gradien panjangnya periode adalah N, tetapi aliran kas
dalam periode 1 adalah 0. Beberapa
faktor yang mempengaruhi gradien antara lain nilai sekarang, annuitas, atau
nilai masa akan datang. P = G
(P/G, i, N) atau G = P (G/P, i, N) (3.9) A = G (A/G, i, N) atau G =
A (G/A, i, N) (3.10) F = G (F/G, i, N)
atau G = F (G/F, i, N) (3.11) Beberapa masalah arus kas melibatkan
peneriman-peneriman atau pengeluaran-pengeluaran yang diproyeksikan agar
meningkat atau berkurang. Jumlah secara konstan, G, pada setiap periode.
Situasi itu dapat dimodelkan dengan suatu kemiringan/gradient yang seragam
(uniformgradient/arithmetic gradient)
KONSEP NILAI UANG TERHADAP WAKTU
Pengaruh
waktu terhadap nilai uang di masa yang akan datang menyangkut penanaman dana ke
dalam suatu investasi baik investasi jangka pendek maupun jangka
panjang.berdasarkan pengaruh waktu nilai uang akan berubah pada masa yang akan
datang kalau jumlahnya sama,hal ini disebabkan karena perkembangan perekonomian
dimana masyarakat semakin tahu arti perkembangan perekonomian dan bagaimana
dampaknya terhadap harga-harga secara umum. Kalau dalam perekonomian suatu
negara dimana harga-harga cenderung naik, maka hal ini berarti bahwa dengan
jumlah uang yang sama jika digunakan pada waktu satu tahun setelah diterima
uang tersebut maka nilainya akan turun.
Suku Bunga Nominal dan Suku Bunga Efektif
Suku bunga dibedakan menjadi dua, suku bunga nominal dan suku
bunga riil. Suku bunga nominal adalah rate yang dapat diamati di
pasar. Sedangkan suku bunga riil adalah konsep yang mengukur tingkat bunga
yang sesungguhnya setelah suku bunga nominal dikurangi dengan laju
inflasi yang diharapkan.
Tingkat suku bunga juga digunakan pemerintah untuk mengendalikan
tingkat harga, ketika tingkat harga tinggi dimana jumlah uang yang beredar di
masyarakat banyak sehingga konsumsi masyarakat tinggi akan diantisipasi oleh
pemerintah dengan menetapkan tingkat suku bunga yang tinggi. Dengan tingkat
suku bunga tinggi yang diharapkan kemudian adalah berkurangnya jumlah uang
beredar sehingga permintaan agregat pun akan berkurang dan kenaikan harga bisa
diatasi.
Secara teori tingkat bunga yang dibayarkan bank adalah tingkat
bunga nominal yang merupakan penjumlahan tingkat bunga riil ditambah inflasi
(Mankiw,2003). Adanya kenaikan atau penurunan inflasi akan berdampak pada
kenaikan atau penurunan tingkat bunga kredit.
Pada tahun 2002, kondisi makroekonomi menunjukkan perkembangan
yang kondusif. Ini terlihat dari terkendalinya uang primer, serta laju inflasi
dan nilai tukar yang menunjukkan perkembangan yang positif. Oleh karena itulah,
Bank Indonesia mulai memberikan sinyal penurunan tingkat bunga secara bertahap.
Hal ini dilakukan melalui penurunan tingkat bunga instrumen moneter yang salah
satunya adalah SBI. Walaupun tingkat bunga SBI mengalami penurunan, tingkat
bunga kredit relatif rigid.
Suku bunga kredit yang ada pada saat ini dianggap beberapa
kalangan baik dari pelaku bisnis maupun pakar ekonomi belum optimal. Mereka
menuntut agar Bank Indonesia selaku penguasa moneter mempengaruhi suku bunga
deposito dan suku bunga kredit berkaitan dengan turunnya SBI agar dapat
meningkatkan atau mengembangkan sektor riil lewat kegiatan investasinya. Namun
tuntutan itu belum atau baru sedikit yang dipenuhi (Info Bank, 2004).
Masih relatif tingginya suku bunga kredit di tengah-tengah masih
adanya ketidakpastian prospek usaha tentu saja akan mengurangi semangat sektor
dunia usaha untuk melakukan investasi. Walaupun dilihat dari beberapa
indikator, fungsi intermediasi perbankan melalui penyaluran kredit telah
menunjukkan perbaikan, namun dalam kenyataannya penyaluran kredit perbankan
pada sektor riil belum dapat berlangsung dengan cepat karena berbagai
permasalahan yang dihadapai oleh sektor riil itu sendiri meskipun hal tersebut
juga ada kaitannya dengan konsolidasi internal di perbankan.
Gejolak suku bunga dan inflasi menjadi dua faktor penting yang
mempengaruhi aktivitas penyaluran kredit. Keduanya tidak hanya mendorong suku
bunga kredit, tapi juga membuat risiko kredit macet menjadi besar. Tetapi dalam
kondisi seperti ini, kegiatan kredit perbankan harus tetap berlangsung.
Suku Bunga Nominal
Suku bunga nominal adalah suku bunga yang biasa kita lihat bank
atau media cetak. Misalnya perusahaan meminjam uang dari bank sebesar
$100.000 selama setahun pada suku bunga nominal 10%, maka pada akhir tahun
perusahaan harus mengembalikan pinjaman tersebut sebesar $110.000 (yaitu
$100.000 x 10%).
Suku bunga nominal cenderung naik seiring dengan angka inflasi. Jika, misalnya, bank memberlakukan suku bunga 10% pada ekspektasi inflasi selama satu tahun ke depan adalah 0%, maka bank mungkin akan memberlakukan suku bunga 13% jika ekspektasi inflasinya adalah 3%.
Suku bunga nominal cenderung naik seiring dengan angka inflasi. Jika, misalnya, bank memberlakukan suku bunga 10% pada ekspektasi inflasi selama satu tahun ke depan adalah 0%, maka bank mungkin akan memberlakukan suku bunga 13% jika ekspektasi inflasinya adalah 3%.
disebut juga tingkat suku bunga ekuivalen tahunan
(equivalent annual rate, EAR). Tingkat suku bunga ini adalah tingkat
suku bunga yang akan menghasilkan nilai akhir (di masa depan) yang sama menurut
bunga majemuk tahunan seperti juga pada bunga majemuk yang lebih sering dengan
memberikan suatu tingkat suku bunga nominal tertentu. Semua tingkat suku
bunga nominal dapat dikonversi menjadi tingkat suku bunga ekuivalen tahunan,
atau EFF%. Ketika melakukan perbandingan di antara beberapa pinjaman atau
investasi yang melakukan pembayaran pada jangka waktu yang berbeda-beda, harus
menggunakan EEF%.
1. tingkat
bunga yang sesungguhnya dibebankan dalam setahun; jika suku bunga dibebankan
sekali setahun, tingkat bunga nominal sama dengan suku bunga efektif; atau
2. gambaran
mengenai pendapatan/hasil atas nilai suatu instrumen utang yang dimiliki dibandingkan dengan nilai
instrumen pada saat harga pembelian (effective rate)
Jika tingkat bunga nominal lebih rendah daripada tingkat bunga
efektif, maka akan terjadi diskonto. Sebaliknya,
jika tingkat bunga nominal lebih tinggi daripada tingkat bunga efektif, maka
akan terjadi premium.
Sumber :
Comments
Post a Comment