konsep-konsep biaya dan lingkungan ekonomi
1. Terminologi
Biaya
- Konsep Biaya
Persatuan
Akuntansi Indonesia menggunakan istilah biaya sebagai cost dan istilah beban
sebagai axpense.Cost adalah pengorbanan sumber daya ekonomis tertentu untuk
memperoleh sumber daya ekonomis lainnya. Secara sederhana cost adalah sejumlah
kas yang dikeluarkan untuk membeli barang dagangan. Sedangkan Expense adalah
pengorbanan sumber daya ekonomis untuk memperoleh penghasilan. Jika barang
dagangan dijual, maka cost yang melekat pada barang dagangan tersebut kini
berubah menjadi expense. Pada pembahasan selanjutnya istilah harga pokok
dinyatakan sebagai cost, dan istilah harga pokok penjualan dinyatakan sebagai
expense.
- Klasifikasi Biaya Berdasarkan Fungsi Perusahaan
1. Biaya Produksi
Adalah biaya –biaya yang diperlukan untuk memperoleh bahan baku (mentah) dari pemasok dan mengubahnya menjadi produk selesai yang siap dijual. Elemen biaya produksi terdiri atas biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
2. Biaya Penjualan
Adalah biaya yang dikeluarkan untuk memasarkan produk selesai ,termasuk biaya iklan,Biaya gaji para pramuniaga,biaya angkut barang –barang yang di jual, dan gaji manajer pemasaran.
3. Biaya Administrasi
Adalah biaya yang dikeluarkan untuk administrasi secara umum,seperti gaji para eksekutif ,biaya penyelenggaraan akuntasi,gaji pegawai bagian administrasi , dan biaya habis pakai.
Adalah biaya –biaya yang diperlukan untuk memperoleh bahan baku (mentah) dari pemasok dan mengubahnya menjadi produk selesai yang siap dijual. Elemen biaya produksi terdiri atas biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
2. Biaya Penjualan
Adalah biaya yang dikeluarkan untuk memasarkan produk selesai ,termasuk biaya iklan,Biaya gaji para pramuniaga,biaya angkut barang –barang yang di jual, dan gaji manajer pemasaran.
3. Biaya Administrasi
Adalah biaya yang dikeluarkan untuk administrasi secara umum,seperti gaji para eksekutif ,biaya penyelenggaraan akuntasi,gaji pegawai bagian administrasi , dan biaya habis pakai.
- Klasifikasi Biaya Berdasarkan Perioda
1. Biaya Produk
Adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh atau memproduksi barang/produk . Biaya-biaya ini dipertemukan (ditandingkan) dengan pendapatan pada periode penjualan produk.
2. Biaya Perioda
Adalah biaya yang diindentifikasi dengan interval waktu tertentu karena tidak diperlukan untuk memperoleh barang/produk yang akan dijual. Biaya perioda diakui sebagai biaya (ditandingkan dengan penghasilan) pada perioda terjadinya. Biaya-biaya ini tidak boleh dimasukkan sebagai elemen harga pokok persediaan dan karenanya disebut juga noniventoriable cost. Contoh biaya perioda adalah gaji manajer pemasaran,gaji direktur,penyusutan gedung kantor administrasi , biaya iklan, biaya listrik untuk kantor administrasi dan pemasaran , rekening langganan Koran,biaya telpon, dan lain sebagainya.
Adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh atau memproduksi barang/produk . Biaya-biaya ini dipertemukan (ditandingkan) dengan pendapatan pada periode penjualan produk.
2. Biaya Perioda
Adalah biaya yang diindentifikasi dengan interval waktu tertentu karena tidak diperlukan untuk memperoleh barang/produk yang akan dijual. Biaya perioda diakui sebagai biaya (ditandingkan dengan penghasilan) pada perioda terjadinya. Biaya-biaya ini tidak boleh dimasukkan sebagai elemen harga pokok persediaan dan karenanya disebut juga noniventoriable cost. Contoh biaya perioda adalah gaji manajer pemasaran,gaji direktur,penyusutan gedung kantor administrasi , biaya iklan, biaya listrik untuk kantor administrasi dan pemasaran , rekening langganan Koran,biaya telpon, dan lain sebagainya.
- Klasifikasi Biaya Berdasarkan Penelusuran Objek Biaya
1. Biaya Langsung
Adalah biaya yang dapat ditelusuri atau diidentifikasi ke suatu objek biaya tertentu karena hanya dikeluarkan untuk manfaat objek biaya itu sendiri.
2. Biaya Tak Langsung
Adalah biaya yang dikeluarkan untuk lebih dari suatu objek biaya dan tak dapat ditelusuri ke salah satu objek biaya tertentu;karenanya biaya tersebut bersifat umum disebut common cost.
Adalah biaya yang dapat ditelusuri atau diidentifikasi ke suatu objek biaya tertentu karena hanya dikeluarkan untuk manfaat objek biaya itu sendiri.
2. Biaya Tak Langsung
Adalah biaya yang dikeluarkan untuk lebih dari suatu objek biaya dan tak dapat ditelusuri ke salah satu objek biaya tertentu;karenanya biaya tersebut bersifat umum disebut common cost.
- Klasifikasi Biaya Berdasarkan Perubahan Volume Kegiatan
1. Biaya Tetap
Adalah biaya yang jumlah totalnya tetap, tidak berubah untuk suatu periode tertentu. Biaya tidak akan naik ataupun turun meskipun volume kegiatannya bervariasi.
Jadi, biaya tetap adalah biaya yang totalnya tetap untuk suatu perioda tertentu dan per unitnya berubah – ubah berbanding terbalik dengan volume kegiatan.
2. Biaya Variabel
(variable cost) adalah biaya yang jumlah totalnya bervariasi secara proporsional dengan variasi volume kegiatan, tetapi jumlah per unitnya tetap. Sebagai contoh adalah upah tenaga kerja langsung sebesar 1.000 rupiah untuk setiap unit produk yang dihasilkan. Upah adalah 5.000 rupiah bila 5 unit yang diproduksi dan upah adalah 10.000 rupiah bila 10 yang diproduksikan . perhatikan bahwa upah total berubah-ubah sesuai jumlah produk yang dihasilkan, akan tetapi upah per unitnya konstan. Biaya bahan baku , komisi berdasarkan persentase penjualan, dan biaya telepon berdasarkan lamanya penggunaan merupakan contoh biaya variabel.
Adalah biaya yang jumlah totalnya tetap, tidak berubah untuk suatu periode tertentu. Biaya tidak akan naik ataupun turun meskipun volume kegiatannya bervariasi.
Jadi, biaya tetap adalah biaya yang totalnya tetap untuk suatu perioda tertentu dan per unitnya berubah – ubah berbanding terbalik dengan volume kegiatan.
2. Biaya Variabel
(variable cost) adalah biaya yang jumlah totalnya bervariasi secara proporsional dengan variasi volume kegiatan, tetapi jumlah per unitnya tetap. Sebagai contoh adalah upah tenaga kerja langsung sebesar 1.000 rupiah untuk setiap unit produk yang dihasilkan. Upah adalah 5.000 rupiah bila 5 unit yang diproduksi dan upah adalah 10.000 rupiah bila 10 yang diproduksikan . perhatikan bahwa upah total berubah-ubah sesuai jumlah produk yang dihasilkan, akan tetapi upah per unitnya konstan. Biaya bahan baku , komisi berdasarkan persentase penjualan, dan biaya telepon berdasarkan lamanya penggunaan merupakan contoh biaya variabel.
- F. Klasifikasi Biaya Berdasarkan Kendali Manajer
1. Biaya Terkendali
Adalah biaya yang secara signifikan dapat di pengaruhi dan dikendlikan oleh manajer tertentu pada perioda tertentu.
2. Biaya Tak Terkendali
Adalah biaya yang secara signifikan tak dapat di pengaruhi dan di kendalikan oleh manajemen tertentu pada perioda tertentu.
Adalah biaya yang secara signifikan dapat di pengaruhi dan dikendlikan oleh manajer tertentu pada perioda tertentu.
2. Biaya Tak Terkendali
Adalah biaya yang secara signifikan tak dapat di pengaruhi dan di kendalikan oleh manajemen tertentu pada perioda tertentu.
- Klasifikasi Biaya Berdasarkan Pengambilan Keputusan
1. Biaya Relevan
Adalah biaya akan terjadi dimasa mendatang perbedaan di antara pelbagai alternative keputusan. Sebagai contoh, manajemen akan memilih alternatif mengunakan mesin foto copy merek X atau merek Y. upah operator mesin foto copy mungkin releven dan mungkin tak relevan jika upah operator mesin foto copy X sama dengan upah operator mesin foto copy merek Y, maka upah bukanlah biaya relevan dalam pengambilan keputusan ini.tetapi Jika berbeda,maka upah operator adalah biaya relevan. Beda antara dua atau lebih biaya relevan di sebut differential cost.
2. Biaya Tak Relevan
Adalah biaya yang tak memenuhi salah satu atau kedua-duanya dari kriteria biaya relevan Oleh karena itu biaya tak relevan tidak perlu dipertimbangkan di dalam pengambilan keputusan. Nilai buku aktiva tetap yang sekarang di gunakan merupakan contoh biaya tak relevan .Nilai buku adalah cost aktiva tetap yang belum didepresiasi. Keputusan apapun yang akan diambil oleh manajemen terhadap aktiva tetap tersebut tidak akan dapat mengubah cost yang masih tersisa itu.
3. Biaya Terhindarkan
Adalah biaya yang dapat dihindarkan jika satu alternatif keputusan diambil. Misalnya, perusahan mempunyai tiga bagian penjualan lini produk A, B, dan C . jika bagian lini produk A akan ditutup maka gaji pegawai pada bagian itu dapat di hindarkan, dalam arti tidak akan dikeluarkan lagi gaji tersebut.
4. Biaya Tak Terhindarkan
Jika dikaitkan dengan relevansi biaya terhadap keputusan ,maka biaya terhindarkan adalah biaya relevan dan biaya tak terhindar adalah biaya tak relevan. biaya penyusutan ruangan yang di tempati bagian itu tidak akan dapat dihindarkan .Biaya seperti ini di sebut unavoidable cost atau biaya tak terhindarkan.
Adalah biaya akan terjadi dimasa mendatang perbedaan di antara pelbagai alternative keputusan. Sebagai contoh, manajemen akan memilih alternatif mengunakan mesin foto copy merek X atau merek Y. upah operator mesin foto copy mungkin releven dan mungkin tak relevan jika upah operator mesin foto copy X sama dengan upah operator mesin foto copy merek Y, maka upah bukanlah biaya relevan dalam pengambilan keputusan ini.tetapi Jika berbeda,maka upah operator adalah biaya relevan. Beda antara dua atau lebih biaya relevan di sebut differential cost.
2. Biaya Tak Relevan
Adalah biaya yang tak memenuhi salah satu atau kedua-duanya dari kriteria biaya relevan Oleh karena itu biaya tak relevan tidak perlu dipertimbangkan di dalam pengambilan keputusan. Nilai buku aktiva tetap yang sekarang di gunakan merupakan contoh biaya tak relevan .Nilai buku adalah cost aktiva tetap yang belum didepresiasi. Keputusan apapun yang akan diambil oleh manajemen terhadap aktiva tetap tersebut tidak akan dapat mengubah cost yang masih tersisa itu.
3. Biaya Terhindarkan
Adalah biaya yang dapat dihindarkan jika satu alternatif keputusan diambil. Misalnya, perusahan mempunyai tiga bagian penjualan lini produk A, B, dan C . jika bagian lini produk A akan ditutup maka gaji pegawai pada bagian itu dapat di hindarkan, dalam arti tidak akan dikeluarkan lagi gaji tersebut.
4. Biaya Tak Terhindarkan
Jika dikaitkan dengan relevansi biaya terhadap keputusan ,maka biaya terhindarkan adalah biaya relevan dan biaya tak terhindar adalah biaya tak relevan. biaya penyusutan ruangan yang di tempati bagian itu tidak akan dapat dihindarkan .Biaya seperti ini di sebut unavoidable cost atau biaya tak terhindarkan.
- Klasifikasi Biaya Berdasarkan Dampak Keputusan
1. Sunk Cost
Adalah biaya yang telah dikeluarkan dan yang tak dapat diubah oleh keputusan sekarang atau masa yang akan datang. Karena tak dapat diubah kini dan yang akan datang , biaya tersebut tak dapat di gunakan untuk menganalisa alternatif tindakan yang akan datang. Dengan kata lain,biaya ini tidak akan pernah relevan dengan pengambilan keputusan sekarang.
2. Biaya Tunai
(out-of pocket cost) adalah biaya yang membutuhkan pengeluaran kas di masa mendatang akibat keputusan sekarang atau keputusan yang akan datang. Sebagai contoh,perusaahan sekarang mengambil keputusan untuk melakukan ekspansi usaha. Keputusan ini mengakibatkan munculnya biaya – biaya tertentu seperti upah karyawan akan dipekerjakan dan bahan habis pakai yang akan di gunakan. Biaya-biaya ini sudah barang tentu memerlukan pengeluaran kas. Itulah biaya tunai.
Adalah biaya yang telah dikeluarkan dan yang tak dapat diubah oleh keputusan sekarang atau masa yang akan datang. Karena tak dapat diubah kini dan yang akan datang , biaya tersebut tak dapat di gunakan untuk menganalisa alternatif tindakan yang akan datang. Dengan kata lain,biaya ini tidak akan pernah relevan dengan pengambilan keputusan sekarang.
2. Biaya Tunai
(out-of pocket cost) adalah biaya yang membutuhkan pengeluaran kas di masa mendatang akibat keputusan sekarang atau keputusan yang akan datang. Sebagai contoh,perusaahan sekarang mengambil keputusan untuk melakukan ekspansi usaha. Keputusan ini mengakibatkan munculnya biaya – biaya tertentu seperti upah karyawan akan dipekerjakan dan bahan habis pakai yang akan di gunakan. Biaya-biaya ini sudah barang tentu memerlukan pengeluaran kas. Itulah biaya tunai.
- Klasifikasi Biaya Berdasarkan Pemanfaatan
Opportunity
cost adalah manfaat potensial yang hilang atau dikorbankan karena dipilihnya
satu alternatif keputusan tertentu. Manfaat potensial ini dapat berupa
penghasilan (revenue) atau penghematan biaya (cost saving) . Sebagai contoh:
Sebuah perusahaan memilki beberapa buah gudang. Salah satunya berada didalam
kota. Keberadaaan gudang ini mampu menghemat biaya distribusi sekitar Rp.36
Juta/tahun. Suatu saat toko disebelahnya meminta untuk menyewa gudang tersebut Rp.36
juta/tahun. Keputusn yang bijak untuk diambil adalah memilih alternative yang
opportunity costnya paling rendah, yakni menyewakan gudang tersebut. Apalagi
penggunaan gudang dalam kota sudah dibatasi oleh Pemkot.
2. LINGKUP EKONOMI UMUM
Ilmu
Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku individu dan masyarakat membuat
pilihan (dengan atau tanpa uang) menggunakan sumbersumber yang terbatas, dengan
cara atau alternatif terbaik untuk menghasilkan barang dan jasa sebagai pemuas
kebutuhan manusia yang (relatif) tidak terbatas. Barang dan jasa yang
dihasilkan kemudian didistribusikan untuk kebutuhan konsumsi sekarang dan di
masa yang akan datang kepada berbagai individu dan kelompok masyarakat.
Ruang
Lingkup Ilmu Ekonomi
Ilmu
ekonomi memiliki ruang lingkup mikro dan makro sehingga mudah untuk dipelajari.
Keduanya memberikan batasan dan asumsi yang jelas.
- Ekomi Mikro
Ekonomi
Mikro merupakan cabang ilmu ekonomi yang khusus mempelajari bagian-bagian kecil
(aspek individual) dari keseluruhan kegiatan perekonomian. Analisis dalam teori
ekonomi mikro antara lain meliputi perilaku pembeli (konsumen) dan produsen
secara individua dalam pasar. Sikap dan perilaku konsumen tercermin dalam
menggunakan pendapatan yang diperolehnya, sedangkan sikap dan perilaku produsen
tercermin dalam menawarkan barangnya. Jadi inti dalam ekonomi mikro adalah
masalah penentuan harga, sehingga ekonomi mikro sering dinamakan dengan teori
harga (price theory).
Tujuan
dan sasaran analisis ekonomi mikro lebih dititikberatkan kepada bagaimana
membuat pilihan untuk;
1) mewujudkan
efisiensi dalam penggunaan sumber-sumber, dan
2) mencapai
kepuasan yang maksimum.
- Ekonomi Makro
Ekonomi
Makro merupakan cabang ilmu ekonomi yang khusus mempelajari mekanisme
bekerjanya perekonomian sebagai suatu keseluruhan (agregate) berkaitan dengan
penggunaan faktor produksi yang tersedia secara efisien agar kemakmuran
masyarakat dapat dimaksimumkan. Apabila yang dibicarakan masalah produsen, maka
yang dianalisis produsen secara keseluruhan, demikian halnya jika konsumen maka
yang diananlisis adalah seluruh konsumen dalam mengalokasikan pendapatannya
untuk membeli barang/jasa yang dihasilkan oleh perekonomian. Demikian juga
dengan variabel permintaan, penawaran, perusahaan, harga dan sebaginya. Intinya
ekonomi makro menganalisis penentuan tingkat kegiatan ekonomi yang diukur dari
pendapatan, sehingga ekonomi makro sering dinamakan sebagai teori pendapatan
(income theory).
Tujuan
dan sasaran analisis ekonomi makro antara lain membahas masalah
1) sisi
permintaan agregate dalam menentukan tingkat kegiatan ekonomi, dan
2) pentingnya
kebijakan dan campur tangan pemerintah untuk mewujudkan prestasi kegiatan
ekonomi yang diinginkan.
3. Optimasi
Rancangan yang Digerakkan Biaya
Untuk
masalah-masalah mengoptimalkan rancangan yang digerakkan biaya, dua tugas
penting adalah sebagai berikut:
1.Tentukan
nilai olptimal untuk variabel rancangan alternatif tertentu.
2.Pilih
alternatif terbaik, masing-masing dengan nilai uniknya sendiriuntuk variabel
perancangan.
Secara
umum model-model biaya yang dikembangkan dalam masalah-masalah ini terdiri atas
tiga jenis biaya:
1.Biaya-biaya
tetap
2.Biaya-biaya
yang bervariasi langsung terhadap variabelperancangan
3.Biaya-biaya
yang bervariasi secara tidak langsung terhadap variabelperancanganFormat yang
disederhanakan dari suatu model biaya dengan suatuvariabel perancangan adalah
sebagai berikut:
biaya
=aX+bx+k
Untuk
a,
adalah parameter yang menyatakan biaya-biaya yang bervariasisecara langsung
b,
adalah parameter yang menyatakan biaya-biaya yang bervariasisecara tidak
langsung
k,
adalah parameter yang menyatakan biaya-biaya tetap
X,
menyatakan variabel perancangan yang ditanyakan.
Langkah-langkah
berikut menguraikan pendekatan umum untuk mengoptimalkan perancangan terhadap
biaya :
1.Identifikasi
variabel perancangan yang merupakan penggerak biayaprimer.
2.Tulis
pernyataan untuk model biaya terhadap bentuk variabelperancangan
3.Tetapkan
turunan pertama model biaya terhadap variabelperancangan kontinunya = 0. Untuk
variabel-variabel perancangandiskret, hitung nilai dari model biaya itu untuk
tiap nilai diskret pada jangkauan nilai-nilai potensial yang dipilih.
4.Selesaikan
persamaan yang didapat dari langkah 3 untukmendapatkan nilai optimum dari
variabel perancangan kontinyu.Untuk variabel-variabel perancangan diskret nilai
optimumnyamerupakan nilai biaya minimum yang didapat pada langkah 3.
5.Untuk
variabel-variabel perancangan kontinyu gunakan turunan ke-2 dari model biaya
terhadap variabel perancangan untukmenentukan apakah nilai optimum yang didapat
dalam langkah 4 berhubungan dengan maksimum atau minimum global.
Pendekatan
lain untuk memilih alternatif terbaik dari seperangkat diskretadalah dengan
dengan mengamati perbedaan inkremental (∆) diantaraalternatif-alternatif ini
yaitu alternatif-alternatif di ranking dari yangmempunyai biaya infestasi
rendah ke biaya investasi tinggi.
4. Studi
Ekonomi Masa kini
1.
Tiga perkembangan yang menunjang bagi pengarahan kembali sejarah ekonomi.
Pertama,
tumbuhnya minat para ahli ekonomi dalam studi pertumbuhan ekonomi. Studi
perkembangan ekonomi telah membawa para ahli ekonomi untuk memisahkan
elemen-elemen penting dan menentukan perkembangan ekonomi bahkan sebelumnya
mereka tidak menyesuaikan kepada seluruh teori umum. Kedua, menumbuhkan minat
ahli-ahli ekonomi agar lebih teliti menguji hipotesa-hipotesanya, dan ketiga,
mengembangkan volume informasi kuantitatif tentang masa lampau. Tiga
perkembangan ini telah membawa tumbuhnya orientasi kembali dari sejarah ekonomi
menuju pemakaian metodologi ilmiah dan penggunaan pengukuran kuantitatif yang
sistematis.
2. Penjelasan dalam Sejarah
Ekonomi
Sasaran
pertama dari sejarawan ekonomi adalah penjelasan. Ia berusaha mengerti
cara-cara melaksanakan ekonomi atau cara menyejahterakan rakyat di dalam
masyarakat yang telah dipengaruhi oleh fenomena ekonomi. Penjelasan dalam
sejarah ekonomi melibatkan pernyataan tentang latar belakang kondisi pokok,
yang dalam hal ini pernyataan fakta tunggal yang melengkapi kedudukan bagi pola
khusus bagi bukti-bukti untuk dijelaskan, diikuti oleh penerapan
prinsip-prinsip umum yang akan melengkapi penjelasan.
Sejarawan
ekonomi kemudian tertarik dengan suatu ketentuan bahwa penjelasannya cocok
dengan bukti-bukti empiris yang dapat diperoleh. Untuk memperjelas bukti-bukti
empiris guna menuju generalisasinya, sejarawan ekonomi harus menggali kembali
latar belakang kondisi dimana ia telah menduga atau mengubah dan mengembangkan
generalisasi-generalisasi baru yang akan lebih konsisten dengan bukti-bukti
empiris yang dapat digunakan. Proses saling membantu antara perkembangan
generalisasi, latar belakang kondisi-kondisi tertentu serta penyajian
generalisasi, yang menyangga sistematika bukti empiris adalah cara sejarawan
dicoba untuk memberikan penjelasan fenomena sejarah.
Kerangka
teori yang dipakai sejarawan ekonomi adalah ekonomi itu sendiri. Teori ini
menaruh sejumlah aksioma dasar dan menerima beberapa dalial yang diambil,
menyatakan tentang bentuk umum dari model-model susunan yang biasa. Model-model
ini menggambarkan generalisasi yang luas dari tingkah laku ekonomi.
3. Pengujian Hipotesa
Pengujian
keterangan-keterangan di dalam sejarah ekonomi dapat dilakukan dengan beberapa
bentuk. Dalam hal ini termasuk pengujian: (1) kebenaran empiris dari latar
belakang kondisi; (2) bentuk-bentuk ketetapan-ketetapan logika; (3) kebenaran
empiris dari kegunaan yang berhubungan dengan latar belakang kondisi menuju
kesimpulan-kesimpulan. Penegasan utama di mana untuk memberikan keterangan
tergantung kepada hal-hal yang memerlukan pertimbangan dan adanya data. Selain
itu, sejarawan ekonomi dapat juga melakukan pengujian suatu bantahan terhadap
berbagai dalil.
4. Gambaran Teknik-teknik
Metodologi
Suatu
gambaran yang luas dapat menjelaskan seluruh proses penelitian dan pengujian
yang melibatkan beberapa masalah. Adanya gambaran memperkuat indikasi tentang
keperluan metode-metode pokok agar sejarawan ekonomi dapat melakukan penelitian
yang seksama. Hal ini juga dapat memperjelas indikasi tentang masalah-masalah
dan kesulitan-kesulitan yang menyangkut tugasnya.
Perkembangan
teori ekonomi akan membawa kepada hasil yang memuaskan dari ekonomi masa lalu.
Sejarawan ekonomi masa kini diarahkan oleh prakonsepsi ideology dalam membuat
suatu pilihan masalah-masalah untuk diuji, tetapi hipotesa yang diujikan
haruslah netral dengan memperhitungkan pendapat yang pincang akibat ideology
dan harus menghasilkan suatu pengecilan deretan yang terus-menerus dari
pertentangan dan pertambahan pengertian tentang masa lampau. Dari sebuah
gambaran dapat dilihat bahwa batas-batas penelitian dalam bidang sejarah
ekonomi adalah batas yang dipaksakan oleh batas-batas teori dan bukti
(kenyataan-kenyataan) yang ada.
5. Pemakaian dan Batas-batas
Teori
Dalam
banyak aspek lain sejarah ekonomi, ilmiawan secara esensial harus mengembangkan
kerangka kerja teorinya sendiri. Apabila seorang sejarawan ekonomi ingin
meneliti garis-garis batas antara sejarah ekonomi dan sosial, ia harus
mempergunakan disiplin-disiplin ilmu-ilmu sosial yang lain atau mengembangkan
suatu kerangka kerjanya sendiri untuk meneliti hubungan-hubungan itu. Oleh
karena itu, tidak ada alasan mengapa sejarawan ekonomi harus dibatasi untuk
menerima teori ekonomi. Ia bebas untuk mengembangkan serta mempergunakan
teorinya sendiri.
Teori
ekonomi telah berkembang secara berangsur-angsur antara kerjasama perkembangan
dari generalisasi dan cara mengujinya melalui waktu yang cukup panjang dan tak
dapat dan tidak boleh diabaikan untuk menuju analisa. Sejarawan yang terlatih
dalam teori ekonomi sadar akan kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam
analisa ekonomi. Oleh sebab itu, apabila ia akan mengembangkan kerangka
teorinya, ia harus memperhitungkan secara saksama karya yang telah berlaku dan
sampai tarafman generalisasi sebelumnya didukung oleh bukti-bukti yang ada.
Batas-batas
dari Bukti Empiris
Pembatasan
bukti empiris menimbulkan persoalan yang serius pada sejarawan ekonomi. Ia
dihadapkan dengan kejadian masa lampau yang tidak terulang lagi. Jejak-jejak
dan bukti-bukti yang tertinggal adalah bahannya. Oleh sebab itu, ia perlu
berusaha secara sistematis untuk mengembangkan bukti dari masa lampau tentang
keterangan yang fragmentaris seperti yang disebutkan diatas. Untuk
mempergunakan bukti sebaik-baiknya memerlukan suatu pengetahuan teori statistik
yang dapat dipakai secara efektif terhadap data apa saja yang ada.
Makin
jauh waktu lampau yang diteliti sejarawan ekonomi, makin tidak cukup memadai
kemungkinan datanya. Informasi kuantitatif yang ada dari masa lampau biasanya
tidak diperhatikan karena hubungannya tidak dihargai. Dalam hal kelangkaan data
kuantitatif, sejarawan ekonomi terpaksa harus kembali dalam pemakaian deskripsi
kualitatif yang diwujudkan oleh informasi corak lain, tetapi ia tetap dapat
menghindar dari aturan-aturan yang esensial dari statistic inference.
Hal itu adalah suatu keharusan, bahwa ia meminta agar informasi kualitatif akan
bertemu dengan aturan sainpling statistik yang sama dan
diperlukan perwakilan dalam pemakaian pengetahuan kuantitatif.
6. Penulisan Sejarah Ekonomi
Sementara
zaman silam ekonomi adalah tujuan terakhir dari sejarawan ekonomi dan kesadaran
akan metode-metode ilmiah adalah kebutuhan esensial dalam mencapai maksud
karateristik dalam disiplin. Ilmiawan masa kini telah mewarisi suatu bekal yang
kaya dari bahan deskriptif dan sata-data mengenai masa lampau ekonomi yang
telah digali dan sebagian besar diuji oleh para sejarawan. Adalah menjadi
kewajiban untuk mempunyai keahlian dalam literature tradisionaldalam bidang itu
dan juga harus mempunyai perasaan halus seorang dtektif yang merupakan corak
khas seorang sejarawan.
Terakhir,
seorang sejarawan ekonomi mencoba untuk memberi suatu keterangan yang
sistematis dan terintegrasi mengenai keadaan masa silam ekonomi dan ini tidak
boleh tidak melibatkan sesuatu yang lebih daripada hanya mengembangkan dan
menguji hipotesa.
Source:
Comments
Post a Comment